Kakaku Tetap Pilih PDI Perjuangan

Boarpun ada lemekut, ri[amya pilihan partai politik kakakyrupanya seperti pilihan iateri atau suami yang tercinta sampai akhir jaman. Padahal seorang isteri melayani suami setiap hari dan partai pulitikk tidak secara langsung memberi pelaynan kepada pengikutnya secara langsung.

Kakak kami yang di desa awalnya ikut kakek mencblos pertama kali pada waktu ibu Mega menag merebut kepemimpian PDI dan menjadi Ketua Umum partai Banteng. Suatu partai yang dianggap sebagai anak keturunan Bung Karno uang dihormati di selutuh negeri.

Sejak itu kakaku tidak bergeming. Setiap Pemilu rumahnya selalu berhias tanda tanda ganbar Banteng bermoncong putih dengan bangga. Anak anaknya dianjurkan ikut pilihan bapaknya.

Anak anak yang kuliah di Yogya punya pilihannya sendiri. Apalagi setelah mendapat jabatan Dirjen ikut ikut mencblos Golkar.

Tetapi pada waktu bersama di bulan Puasa dan Lebaran di kampung, mereka kumpul dan akur akur seperti koalisi partai politik, tidak pernah berdebat tentang bagaimana mengatur negara. Damai dan akrab seperti anak dan bapaknya biasa saja. Perdebatan yang seru di surat kabar tidak pernah terjadi dalam lingkungan kelauarganya. Sungguh menarik untuk di kenang.

Tatkala baru-baru ini bapaknya meninggal dunia, semua nak anaknya dengan berbagai latar belakang partai politik berkumpul semua memberikan doa penuh kasih saying. Luar biasa akrabnya. Semoga demikian adanya antar anggota partai politik, berbeda partai tetapi satu untuk Indonesia.

Haryono SuyonoComment